Arema FC Selenggarakan Doa Bersama untuk Mengenang ‘1.000 Hari’ Tragedi Kanjuruhan

Arema FC Selenggarakan Doa Bersama untuk Mengenang '1.000 Hari' Tragedi Kanjuruhan

Arema FC Selenggarakan Doa Bersama untuk Mengenang ‘1.000 Hari’ Tragedi Kanjuruhan

Pada tanggal 1 Oktober 2022, dunia sepak bola Indonesia dikejutkan oleh tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan jiwa dan meninggalkan luka mendalam di hati setiap penggemar sepak bola. Untuk mengenang peristiwa tragis ini, Arema FC menggelar acara doa bersama yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada tanggal 1 Juli 2023, menandai ‘1.000 hari’ sejak tragedi tersebut.

Acara Doa Bersama

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemain, pengurus klub, suporter, hingga keluarga korban. Dalam suasana yang haru dan penuh rasa empati, berbagai doa dipanjatkan untuk para korban yang kehilangan nyawa dalam tragedi mengerikan itu. Kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan arwah mereka dan merenungkan kembali pentingnya keselamatan dalam dunia sepak bola.

Pihak Arema FC berkomitmen untuk tidak melupakan kejadian tragis ini, dan melalui acara doa bersama ini, mereka berharap bisa mengingatkan semua pihak akan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para penggemar di stadion.

Mengingat Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, yang berujung pada kerusuhan. Banyak suporter yang meninggal dunia akibat kericuhan dan tindakan represif yang terjadi saat itu. Kejadian ini bukan hanya menjadi catatan kelam bagi Arema FC, tetapi juga bagi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Sejak peristiwa tersebut, banyak perubahan yang diupayakan untuk meningkatkan keselamatan dalam setiap pertandingan, termasuk evaluasi terhadap manajemen stadion dan prosedur keamanan. Namun, masih ada tantangan yang harus dihadapi untuk memastikan bahwa tragedi serupa tidak akan terulang di masa depan.

Harapan untuk Masa Depan

Melalui acara ini, Arema FC tidak hanya mengenang para korban, tetapi juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk menciptakan sepak bola yang lebih aman dan berkeselamatan. Spirit dan kenangan para korban diharapkan dapat menginspirasi perubahan yang lebih positif di industri sepak bola Tanah Air.

Suporter dan masyarakat luas diharapkan juga dapat berperan aktif dalam menjaga kerukunan dan saling menghormati, baik di dalam maupun di luar stadion. Mengutamakan keselamatan dan ketertiban dalam setiap pertandingan menjadi hal yang sangat penting agar dunia sepak bola Indonesia dapat kembali bangkit dan berkembang.

Penutup

Doa bersama yang diselenggarakan Arema FC untuk mengenang ‘1.000 hari’ tragedi Kanjuruhan adalah sebuah momen refleksi yang penting bagi semua pihak. Ini adalah pengingat bahwa sepak bola adalah tentang persatuan, bukan kekerasan. Dengan melihat ke depan, diharapkan para penggemar, pemain, dan seluruh elemen dalam dunia sepak bola bisa berkontribusi pada terciptanya lingkungan sepak bola yang aman, damai, dan menyenangkan bagi semua. Mari kita terus mengenang dan menghormati para korban sebagai bagian dari sejarah sepak bola Indonesia, dan berkomitmen untuk memastikan keselamatan menjadi prioritas utama.